2- وعن
أم
المؤمنين
أم عبد الله عائشة رضي الله عنها قالت: قال رسول الله صلى الله عليه
وسلم
: "يغزو جيش الكعبة فإذا كانوا ببيداء من الأرض يخسف بأولهم
وآخرهم".
قالت:
قلت: يارسول الله، كيف يخسف بأولهم وآخرهم وفيهم أسواقهم ومن ليس
منهم!؟
قال: "يخسف بأولهم وآخرهم، ثم يبعثون على نياتهم"
((متفق
عليه. هذا لفظ البخاري)).
2. Dari Ummul mu'minin iaitu ibunya -
sebenarnya adalah bibinya - Abdullah yakni Aisyah radhiallahu 'anha, berkata:
Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Ada sepasukan tentera yang hendak memerangi
- menghancurkan - Ka'bah, kemudian setelah mereka berada di suatu padang dari
tanah lapang lalu dibenamkan-dalam tanah tadi -dengan yang pertama sampai yang
terakhir dari mereka semuanya."
Aisyah bertanya: "Saya berkata, wahai
Rasulullah, bagaimanakah semuanya dibenamkan dari yang pertama sampai yang
terakhir, sedang di antara mereka itu ada yang ahli pasaran - maksudnya para
pedagang - serta ada pula orang yang tidak termasuk golongan mereka tadi - yakni
tidak berniat ikut menggempur Ka'bah?"
Rasulullah s.a.w. menjawab: "Ya, semuanya
dibenamkan dari yang pertama sampai yang terakhir, kemudian nantinya mereka itu
akan diba'ats - dibangkitkan dari masing-masing kuburnya - sesuai
niat-niatnya sendiri - untuk diterapi dosa atau tidaknya.
Disepakati atas Hadis ini
(Muttafaq 'alaih) - yakni disepakati keshahihannya oleh Imam Bukhari dan Imam
Muslim - Lafaz di atas adalah menurut Imam Bukhari.
Keterangan:
Sayyidah
Aisyah diberi gelar Ummul mu'minin, yakni ibunya sekalian orang mu'min
sebab beliau adalah isteri Rasulullah s.a.w., jadi sudah sepatutnya. Beliau juga
diberi nama ibu Abdullah oleh Nabi s.a.w., sebenarnya Abdullah itu bukan
puteranya sendiri, tetapi putera saudarinya yang bernama Asma'. Jadi dengan
Sayidah Aisyah, Abdullah itu adalah anak tiri nya. Adapun beliau ini sendiri
tidak mempunyai seorang putera pun.
Dari huraian yang tersebut
dalam Hadis ini, dapat diambil kesimpulan bahawa seseorang yang shalih, jika
berdiam di lingkungan suatu golongan yang selalu berkecimpung dalam kemaksiatan
dan kemungkaran, maka apabila Allah Ta'ala mendatangkan azab atau siksa kepada
kaum itu, orang shalih itu pun pasti akan terkena pula. Jadi Hadis ini
mengingatkan kita semua agar jangan sekali-kali bergaul dengan kaum yang ahli
kemaksiatan, kemungkaran dan kezaliman.
Namun demikian perihal amal perbuatannya
tentulah dinilai sesuai dengan niat yang terkandung dalam hati orang yang
melakukannya itu.
Mengenai gelar Ummul mu'minin itu bukan
hanya khusus diberikan kepada Sayidah Aisyah radhiallahu 'anha belaka, tetapi
juga diberikan kepada para isteri Rasulullah s.a.w. yang lain-lain.
0 comments:
Post a Comment